setelah membaca sebuah buku tentang pengakuan seorang “gay” yang mengatas namakan “kebebasan”.. baru beberapa lembar dibuka, dan ada beberapa pendapat para aktivis (kebanyakan) perempuan, yang bener2 menganut paham feminist.. sontak dong, ane penasaran. ide gila macam apa yang akan disajikan dan dipaparkan si “tokoh” dan penulis.??? ternyata, ane baru membaca 3\4 bagian buku tersebut, dan pikiran ane gak ada tertuju ama si “gay” yang kelakuanya aneh.
ane cuma memikirkan satu hal yang mungkin gak terpikirkan oleh “yang lain” (atau mereka yg merasa juga memikirkanya).. pikiran ane muncul dengan pertanyaan2 seputar “lembaga2 asing\LSM” yang berkecimpung di indonesia. dari buku itu, ane baru tau. ternyata peranan “keorganisasian atau pun lembaga asing\LSM” sangat membantu dalam perkembang biakan “feminis” di indonesia. jujur, ada satu sisi “sudut feminis” yang dipaparkan penulis yang emang bener dan harus ditegak kan, seperti pemikiran wanita gak harus dirumah aja, wanita berhak mendapat pendidikan yang layak.
nah ini ane setuju banget. tapi ketika sang tokoh dalam buku itu menyatakan “bahwa aku harus berterus terang tentang “ketidak normalan ku”, at least ane shock… pengen teriak, haaallloooo masss, mbakk apa oomm… ni indonesia, yang masih menganut culture timur nya, please deh… tapi adrenalin ane semakin terpacu, tuk mengetahui lebih lanjut peranan “organisasi asing itu’.. ada statmen ” aku bekerja disebuah LSM asing (gak usah disebut nama), di LSM ini aku belajar banyak tentang kebebasan (halo masss, mbk, atau om, jelas lah itu kan yang punya orang barat.. di barat mah, masih sangat dan sangat bebas…)..
ane lanjutin lagi statmen “si gay”. aku belajar banyak tentang kebebasan berpikir dan aku belajar bagaimana memahami sebuah perbedaan kekurangan orang-orang disekitar ku. ane sempat menganalisis tu LSM berdasarkan cerita “si gay”. feminis yang mengatas namakan kebebsan berpikir, berekspresi, dan HAM, yang di bawa oleh LSM2 yang di komandoi oleh Orang2 asing, benar2 menjadi sebuah ancaman. 1. ane pernah baca statmen pak sembiring, “ancaman indonesia dalam mempererat persatuan bangsa itu ada pada teknologi informasinya, oleh karena itu, jaringan komunikasi sperti internet harus merata dari sabang sampai merauke… ya, kurang lebih seperti itu kutipan pak sembiring.
setelah ane baca buku si gay itu, ternyata kita lupa bahwa “indonesia” ini akan terus dijajah oleh bangsa luar, salah satunya dengan “suntikan2 pemikiran” yang bertopeng “swadaya masyarakat, dan asas keadilan”, pemikiran2 yang di bawa oleh bangsa asing tuk terus menyerang “alam bawah” sadar masyarakat indonesia. LSM asing inilah yang harus di waspadai pak sembiring, LSM asing inilah yang membuat bobrok otak2 anak2 muda indonesia. mereka mengatas namakan emansipasi, HAM dan kemerdekaan dan kebebasan berfikir… coba kita telaah… dulu indonesia belum banyak para wanita yang menganut feminis dengan teriakan “bahwa wanita itu HARUS sama dengan laki2” kedudukanya… halloooo, mana bisa kedudukan kita sama dengan laki2 (kalo kita berpegang pada alquran), kan dah di jelasin “bahwa laki2 itu kedudukanya lebih tinggi dari wanita, krna mereka memiliki tanggung jawab yang berat tuk menafkahi istri dan anak2 nya. teriakan emansipasi wanita terus ditiupkan oleh LSM2 asing ini.. emang sih, kita gak bisa melihat langsung dampak dan cara kerja LSM asing ini. tapi angin yang dihembuskan oleh “pemikiran2” barat ini, sungguh telah menjamur di indonesia.
ketika “si gay” ini memaparkan dan berterus terang bahwa dia adalah gay, maka secara tak langsung (mereka2) ini telah menganut gaya hidup barat. dimana hubungan pria dan pria itu adalah hal biasa demi kepuasan hasrat mereka. oohh my god, dan lebih parahnya lagi, dengan dalil kebebasan, maka dengan “tak ada” rasa malu lagi mereka mencari orang2 yang sama seperti mereka. trus indonesia bisa berbuat apa??? ketika komunitas gay dan lesbi ini muncul ke permukaan??? tentu nilai2 budaya timur kita lambat laun akan pudar dan tak akan ada lagi budaya timur yang membekas. karena pemikiran2 barat inilah, yang akan terus meracuni akal sehat anak bangsa.
pemikiran inilah yang menjadi senjata ampuh yang digunakan oleh orang asing tuk menjajah indonesia. dari sebuah pemikiran, maka akan menjadi sebuah gaya hidup.. dan dari gaya hidup inilah indonesia tak akan memiliki ciri khas nya yaitu menjunjung tinggi norma2 yang ada.. kita bisa apa dengan merebaknya “komunitas2” yang benar2 membuang jauh nilai2 persatuan dan kesatuan bangsa.
indonesia bisa apa?? kelak “komunitas2 gay dan lesbi” ini benar2 akan menampakan diri!??
indonesia biasa apa??? ketika pemuda indonesia memiliki dan menganut pemikiran barat “bahwa hal2 yang dulu nya tabu, menjadi hal yang biasa”..??
indonesia bisa apa, ketika “kebebasan berbicara benar2 menjadi BEBAS SEBEBAS-BEBASNYA, tanpa mengedapankan norma2 yang ada???
yaa inilah indonesia ku, yang akan terus dijajah…
inilah negaraku, yang kelak wanita-wanitanya tak mau lagi mengurus suami dan sang buah hati, karena pemikiran “emannsipasi” wanita.
inilah indonesiaku, yang kelak akan banyak kita temui, seorang kepala keluarga yang seharusnya mencari nafkah akan berdiam diri dirumah dengan sabun dan piring2 kotor di tanganya.
inilah indonesiaku, yang kelak seorang ayah atau ibu tak bisa lagi menyuruh anaknya tuk mengambilkan segelas air putih tuk mereka..
inilah indonesiaku, yang kelak rumah2 jompo akan menjamur di segala sudut penjuru pulau.
inilah indonesiaku, yang kelak akan kita temui “pasangan2” yang memiliki anak dan tinggal dalam satu atap tanpa status “pernikahan”.
dan inilah indonesiaku, yang kelak “telanjang” di muka umum akan menjadi hal yang biasa. yaa, lambat laun pemikiran asing ini akan terus berkembang biak.