Muhasaba Hari Ini

Masa depan kan kita gak tau mau kek mana..

udah sibuk-hilir mudi, kesana kemari, tapi kalo Allah gak ngasih tu rezki gak bakalan depet..

 

Muhasaba Hari ini,

MEngingat lagi, hari-hari yang telah berlalu, hari yang gak akan pernah datang lagi dan gak akan pernah terulang.

aktivitas hari ini membuat ku menggelengkan kepala, sambil menyusun2 helaian kertas yang amat sangat tebal dan ribet..

satu persatu, harus diteliti, sambil meneliti sesekali aku tersenyum dalam hati, Duuuhhh Rabb, ” Benar gak jalan ini”. sebenarnya bukan ragu, tapi ada kalimat yang membuat ku ragu “Usaha Aja Dulu, bisa gak bisa, masuk gak masuk itu urusan belakangan, yang penting udah usaha…

sembari jemari menyusun helaian kerta yang (kata sebagian orang sangat dan amat sangat berharga), tapi aku dalam hati terus menggerutu….. “what the fucking peper is it? Shall I?? Shall I? terus saja ke ambigiguan itu terbesit dari pikiran dan hati.

terbesit juga niat, tuk menutup dan membuang kertas2 itu, karena “I know It’s not true”, but If I ignore it, I’ll be a contrite person who never try it before”.. hati kecil terus berusaha menguatkan raga yang tengah lemah dan bimbang di jalan yang bercabang.

satu tulisan yang membawaku pada “hari yang sudah berlalu”, sembari hati menggigil, Yaa Allah, apa ini?? aku mendapatkan ini dari jalan yang mungkin kau tak ridhoi (astagfirullah)…

Aku memperoleh sebagian kertas-kertas ini dari hasil yang mungkin “bukan hak ku”. dan mungkin saja yang aku lakukan ini adalah salah, tapi mungkin juga tak ada yang salah.?

ambigu dan ambigu?? atau hanya aku saja yang memaksakan itu menjadi layak untuk ku?

sampai saat ini pun masih terbesit, ingin membuang tumpukan kertas itu… membuang jauh2 ke ambiguan, meski belum tau dampak apa di depan..!

Luruskan niat hamba Yaa Rabb… Luruskan Semua kebengkokan yang ada.

jangan sampai, pada titik terakhir nafas ini, hamba terus dihantui sebuah bayang2 “Ambiguity”.

 

terus jemari ini membolak-balik kertas-kertas itu… lagi dan lagi pikiran itu, datang dan pergiseperti helaian kertas yang silih berganti, Kosong dan Berisi… terus sampai semua kertas terselesaikan…

 

Hanya Engkau yang Maha Tau Yaa Rabb,..

Engkau Maha Haluss…

tak ku ragukan, ketika niat hati ini hanya untuk meraih “janji Mu”.

Tak pernah mundur, walau penantian panjang telah di arungi.

 

tapi, Lagi-lagi Kau menguji ku…

menguji sebarapa besar kelegaan hati ini..

seberapa Tangkas dan Hebatnya Hati ini Kau uji dengan sebuah “Nikmat Manis dan PAhit”.

aku selalu memperoleh “pilihan-pilihan yang indah dan amat sangat menghentak hati”.

dan Kau selalu memilihkan aku, dengan pilihan-pilihan yang pantang tuk mundur, apalagi menundukan kepalaku pada makhluk Mu yang lain..

sebenarnya aku bisa memohon sembari meringis, tapi, hati ku tak bisa bersandiwara dan bertekuk lutut di hadapan Mahkhluk Mu… dan tak akan ku sesali pilihan yang Kau pilihkan untuk ku Yaa Rabb…

karena keyakinan hati ini, jauh lebih besar.. itu karena stimulasi dari “Janji Mu”.

 

yaa Sudahlah…. keputusan sudah di buat… dan sudah berjalan di perempatan jalan…

usaha sudah kulakukan, lobi-lobi kecil pun sudah dikerahkan…

tapi masih saja “hati manusia itu” beringas….

 

aku tak bisa merengek, karena aku tercipta bukan untuk merengek pada mahluk Mu, cukuplah aku merengek pada Mu yaa Illahi Rabbi…

Aku pun tak bisa meminta belasan kasih dari makhluk mu, karena tempat terbaik meminta hanyalah pada Rabb yang Maha Tinggi. dan Dialah Sang Maha Kasih….

 

karena cukup usaha dunia saja yang mampu ku lakukan, selebih nya Al Hakim lah yang akan menentukan..

sudah cukuplah usaha yang telah ku lakukan, selebihnya Al Aziz yang akan membolak balik semua kehidupan…

 

Hari itu, dimana sebuah keputusan telah terlontar dari mulut ku, tak akan pernah menyesal ku lontarkan pada sesama ku…

hari itu dan dukup hari itu ku katakan niatku, tapi tetaplah tak berarti.. karena manusia bukan tempat terbaik tuk dimintai pertolongan….

sudah cukuplah sampai disini saja…

Aku akan berjalan di jalan ini, dengan tuntunan Sang Maha Penyayang ini, dan aku pun akan terus berpegang dan berusah memperoleh “janji Rabb ku yang sangat Menggiur kan itu”…

 

Pilihan indah, yang dipilihkan ini…

terlepas apakah ini sebuah kesalahan ku pribadi, namun yang pasti Rizki Allah itu meliputi langit dan Bumi…. “berusahalah kau, seolah-olah kau akan hidup 1000 tahun lagi, dan berdoalah kau seolah-olah malaikat mau akan menjemputmu hari ini”…

Tak kudapatkan rezki itu disini, mungkin Allah telah menyiapkan “sesuatu” yang lebih besar dari ini…

 

 

yaaaa… Muhasabah hari ini, membuat semangatku bangkit…

dan terus membuat pemikiran ku semakin kuat dan terbuka…

 

Aku tak Bisa disini…

Tapi Siapa yang tau Masa depan…

sama seperti Menggapai bulan kata orang..

tapi bagi ku, ini semua adalah kehidupan yang amat sangat indah…

tak peduli apak kata mereka, yang ku tau, Ilmu lebih berharga dari harta…

 

Hayooo kita berjuang…

menuntut ilmu sampai Liang kubur dan menjadi Seorang panutan, agar Ilmu mu bermanfaat maka ajarkanlah dengan sebenar-benarnya…